19.4.10

Akhlak Pimpinan Kampus : Satu Penilaian

"Kepimpinan melalui tauladan" -ungkapan indah yang dilaung-laungkan oleh para pemimpin berjiwa 'bahasa dan bangsa' ini merupakan satu ungkapan yang sudah lama terbiasa dalam masyarakat di negara kita.

Dalam surah al-Ahzab : ayat 21 ada menyatakan "Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu adalah suri tauladan yang baik bagi sesiapa yang mengharapkan kerdhaan Allah dan percaya kepada hari akhirat...,".

Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. dicetak oleh Allah s.w.t. untuk menjadi contoh unggul bagi manusia, sebagai contoh terbaik bagi ummah. Kebanjiran buku-buku bibliografi tokoh-tokoh dunia yang banyak berjasa kepada masyarakat tidak mampu menandingi jumlah kitab/buku sirah yang menceritakan seluruh aspek kehidupan Rasulullah.


Bahkan, keperibadian baginda yang luhur ini diungkapkan oleh al-Qur'an al-karim :

'Dan sesungguhnya engkau memiliki akhlak yang sungguh agung'. (al-Qalam: 4)
Juga firman-Nya yang bermaksud: 'Demi sesungguhnya, adalah bagi kamu pada diri Rasuluilah itu contoh ikutan yang baik'. (al-Ahzaab; 21)

Bahkan, Islam menyanjung tinggi mereka yang berakhlak mulia ini melalui sebuah hadith : "Sesungguhnya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya." (HR. Al Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash ).

Maka, tuntutan akhlak mulia dalam kalangan umat Islam ini bukanlah sekadar perkara 'sunat' atas kehendak individu, tetapi merupakn tuntutan yang mempengaruhi nilai kita di sisi Allah taala.

Maka, sewajarnya kita sebagai para pimpinan Islam kampus menyemai akhlak yang mulia dalam diri kita untuk memastikan diri kita tidak dipertikaikan oleh masyarakat kampus itu sendiri.

Andai kita pun jenis yang bermasalah di dalam mengamalkan agama dalam kehidupan seharian seperti suka mengabaikan solat, tidak menjaga ikhtilat (batas-batas pergaulan), suka berbohong dan mencarut serta tidak melaksanakan amanah kepimpinan dengan baik, maka tiada apa yang kita harapkan daripada perkara ini selain kepimpinan baru atau perubahan yang baru dalam jiwa pemimpin tersebut.

Pengalaman silam banyak membantu penulis mengenal pemimpin yang berkaliber atau bukan. Penulis tidak terus menilai mereka, tetapi perkara utama yang penulis akan tanya (andai dirinya seorang muslim), " Adakah Jawatankuasa Perwakilan Pelajar ini seorang yang mementingkan solat berjemaah?,".

Andai jawapan yang penulis terima adalah negatif (seperti mana yang berlaku di kebanyakan kampus IPG dan IPT), penulis akan mengangkat tangan dan berlapang dada dengan pemerintahan mereka pada waktu yang sama penulis akan berusaha untuk mencetak kader-kader yang bakal menggantikan pemerintahan mereka itu.

Sebagai penutup, hayatilah satu hadith:

Dari sahabat Abu Yahya Shuhaib bin Sinan berkata: “Rasulullah bersabda: “Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, kerana seluruh perkaranya baik. Dan tidak akan terjadi hal tersebut kecuali bagi orang beriman yang jika dia mendapatkan kesenangan dia bersyukur, maka hal itu baik baginya, dan jika dia ditimpa musibah dia bersabar maka hal itu pun baik bagi dia.“ (HR. Muslim).

No comments: