11.11.09

Warkah Kematian

Pertemuan pertama itu
Mengungkapkan jawapan bagi seluruh permasalahan
Diriku terkesima
Sukar membayangkan sesuatu
Tega lidahku berbicara
Menusuk naluri kemanusiaan yang direnggut
Fatamorgana hati mati
Tinggalkan kubersama realiti
Itulah hakikat kehidupan
Mengenalikehidupan dari kaca mata Tuhan

Gerak gempita dunia dirasakan
Seluruh tubuhku menggigil
Kurasakan seluruh jasadku tidak berguna lagi
Ketakutan yang amat membayangkan lembaga yang mendatang
Di sebalik sebakan musuh tangisan teman
Aku berbicara sendiri
"Apakah seterusnya?"
Tangisan ibu dan bingitan Yaasin
Doa dan sedekah Fatihah
Tidak sama sekali kuhiraukan
Bahkan lidahku
Jiwaku
Penglihatanku
Seakan memandang saat mendatang yang tidak pasti

Akan amalan menjadi pembela
Qur'an dan solat malam menjadi peneman
Saat mendatang yang tidak pasti
Ke syurga atau ke neraka
Liang yang sempit membayangkan segala
Aduhh! Sukar untukku bayangkan

Ya teman
Ingatlah mati itu pasti
Azab kubur itu pasti
Seksaan Munkar Nakir itu pasti
Yang tak pasti adalah kesudahan kita
Sekadar menikmati sepoi angin di dalamnya
Atau
Bahan yang membara
Sekadar menanti masa yang tidak lama
Sebelum akhirat menjelma

Kembalilah kepada Allah dan rasulNya

No comments: